BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Bahan
galian merupakan salah satu sumberdaya alam yang sangat potensial mencakup di
dalamnya adalah segala jenis sumber daya alam yang dapat memberikan manfaat
bagi seluruh masyarakat. Definisi bahan galian adalah bahan yang dijumpai di
alam baik berupa unsur kimia, mineral, bijih atapun segala macam batuan. Dalam
pengertiannya termasuk bahan yang terbentuk padat misalnya emas, perak,
batugamping, lempung dan lain – lain yang berbentuk cair misalnya minyak bumi,
yodium dan lain – lain, sedangkan yang berbentuk gas, misalnya gas alam (
Sukandarrumidi, 1999 ).
Pemanfaatan
bahan galian di Indonesia, diatur dalam Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2009 pada
bab vi pasal 34 tentang usaha pertambangan. Dalam pasal tersebut usaha
pertamabangan dibagi menjadi 3 ayat, yaitu : Usaha pertambangan dikelompokkan
atas :Pertambangan mineral, dan Pertambangan batubara.
B.
Tujuan
penulisan
1. Untuk
mengetahui proses terbentuknya tambang golongan A
2. Untuk
mengetahui persebaran tambang golongan A di indonesia
3. Untuk
mengetahui manfaat dari hasil tambang golongan A
4. Untuk
mengetahui eksploitasi/eksplorasi tambang golongan A
C.
Manfaat
penulisan
1. mengetahui
proses terbentuknya tambang golongan A
2. mengetahui
persebaran tambang golongan A di indonesia
3. mengetahui
manfaat dari hasil tambang golongan A
4. mengetahui
eksploitasi/eksplorasi tambang golongan A
BAB II
PEMBAHASAN
v TAMBANG GOLONGAN A
Tambang golongan A adalah, bahan galian
golongan strategis. Yang dimaksud strategis adalah strategis bagi pertahanan/keamanan
negara atau bagi perekonomian negara;.Bahan galian golongan A atau bahan
galian strategis, terdiri dari:
A. Minyak bumi, , lilin bumi, dan gas
alam;
1. Proses terbentuknya minyak bumi
· Ganggang
hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari dengan
fotosintesis.
· Setelah
ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan sedimen dan
membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan yang
mengandung karbon (High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan
hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar laut. Proses pembentukan
karbon dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat spesifik. Itulah sebabnya
tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak atau gas bumi. Jika karbon
ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai karbon yang tidak
mungkin dimasak.
· Batuan
induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung selama
jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu
batuan yang menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan
sarang. Batuan sarang adalah batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik
yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-pori di dalamnya. Jika daerah ini
terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan lain di atasnya, maka
batuan yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin kedalam atau masuk
amblas ke bumi, maka suhunya akan bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara
50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan
tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah
karena cekungan itu semakin turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan
penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas.
· Karbon
terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang
dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak mentah.
Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah
satunya yang terpenting adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak
bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyak bumi mentah lebih
kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air
cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan
yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap
ditambang.
2.
Proses
terbentuknya gas alam
Bahan utama dalam gas alam adalah
metana, gas (atau senyawa) yang terdiri dari satu atom karbon dan empat atom
hidrogen. Jutaan tahun lalu, sisa-sisa tanaman dan binatang (diatom) membusuk
dan tertutup dalam lapisan tebal. Sisa tanaman dan hewan yang disebut bahan
organik itu kemudian membusuk. Seiring waktu, pasir dan lumpur berubah menjadi
batu, menutupi bahan organik yang terjebak di bawah bebatuan. Tekanan dan panas
mengubah sebagian bahan organik menjadi batubara, sebagian menjadi minyak
(petroleum), dan sebagian menjadi gas alam - gelembung kecil gas tidak berbau.
3. Eksploitasi/eksplorasi
minyak bumi
Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap
air tempat terkumpulnya minyak bumi disebut cekungan atau antiklinal. Lapisan
paling bawah dari cekungan ini berupa air tawar atau air asin, sedangkan
lapisan di atasnya berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas alam berada di
lapisan atas minyak bumi karena massa jenisnya lebih ringan daripada massa
jenis minyak bumi. Apabila akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak
dan secara komersial menguntungkan, minyak bumi tersebut diambil dengan cara
pengeboran. Minyak bumi diambil dari sumur minyak yang ada di
pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi-lokasi sumur-sumur minyak diperoleh
setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen karakter dan struktur
sumber.
4. Eksploitasi/eksplorasi gas
alam
Pencarian gas alam dimulai oleh ahli geologi, yang mempelajari struktur dan
proses-proses di Bumi. Mereka menemukan jenis batu yang mungkin mengandunggasdandepositminyak.
Dewasa ini, alat ahli geologis termasuk diantaranya adalah survei seismik yang digunakan untuk menemukan tempat yang tepat untuk mengebor sumur. Survei seismik menggunakan gema dari sumber getaran di permukaan bumi (biasanya pad yang bergetar dibawah mobil yang dibuat untuk tujuan ini) untuk mengumpulkan informasi tentang bebatuan di bawahnya. Kadang-kadang diperlulukan sejumlah kecil dinamit untuk memberikan getaran yang diinginkan.
Dewasa ini, alat ahli geologis termasuk diantaranya adalah survei seismik yang digunakan untuk menemukan tempat yang tepat untuk mengebor sumur. Survei seismik menggunakan gema dari sumber getaran di permukaan bumi (biasanya pad yang bergetar dibawah mobil yang dibuat untuk tujuan ini) untuk mengumpulkan informasi tentang bebatuan di bawahnya. Kadang-kadang diperlulukan sejumlah kecil dinamit untuk memberikan getaran yang diinginkan.
Para ilmuwan dan insinyur mengeksplorasi area yang dipilih dengan mempelajari sampel bebatuan dari bumi dan melakukan pengukuran. Jika situs tersebut tampak menjanjikan, pengeboran dimulai. Beberapa daerah ini terdapat di darat, tetapi banyak juga yang berada di lepas pantai, jauh di dalam laut. Setelah gas ditemukan, maka gas dialirkan ke atas melalui sumur ke permukaan tanah dan masuk ke pipa besar.
5. Manfaat Minyak bumi, dan gas alam;
Produk Hasil Pengolahan Minyak Bumi
adalah bahan bermanfaat yang berasal dari minyak mentah (minyak bumi) setelah
diproses di pengolahan minyak. Menurut komposisi dan permintaan minyak mentah,
pengolahan dapat memproduksi berbagai jenis produk minyak bumi. Produk minyak
terbesar digunakan sebagai energi; bermacam tingkatan minyak bahan bakar dan
bensin. Hasil Pengolahan Minyak Bumi tersebut seperti LPG, Bensin, Nafta,
Kerosin, Solar, Oli, Lilin, Minyak Bakar, Bitumen.
a.
LPG(LiquifiedPetroleumGas)
Gas dari hasil distilasi ( adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap ) yang dipergunakan untuk keperluan bahan bakar rumah adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri darimetana CH4). Ia dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas Bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah, serta penampungan kotoran manusia dan hewan.
Gas dari hasil distilasi ( adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap ) yang dipergunakan untuk keperluan bahan bakar rumah adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri darimetana CH4). Ia dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas Bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah, serta penampungan kotoran manusia dan hewan.
b.
Bensin
Bensin adalah cairan campuran yang berasal dari minyak bumi dan sebagian besar tersusun dari hidrokarbon. Bensin banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor seperti sepeda motor.Beberapa jenis bensin yang dikenal di Indonesiadiantaranya:
Premium, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 87
Pertamax, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 92.
Pertamax Plus, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 95.
Pertamax Racing, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 100. Khusus untuk kebutuhan balap mobil.
Bensin adalah cairan campuran yang berasal dari minyak bumi dan sebagian besar tersusun dari hidrokarbon. Bensin banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor seperti sepeda motor.Beberapa jenis bensin yang dikenal di Indonesiadiantaranya:
Premium, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 87
Pertamax, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 92.
Pertamax Plus, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 95.
Pertamax Racing, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 100. Khusus untuk kebutuhan balap mobil.
c.
MinyakSolar
Solar adalah fraksi minyak bumi dengan titik didih antara 270-350C. Minyak Solar biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan traktor .
Solar adalah fraksi minyak bumi dengan titik didih antara 270-350C. Minyak Solar biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan traktor .
Minyak Solar
biasanya digunakan sebagai :
-Pada bahan bakar motor, diesel tipe besar (seperti Bus & Truk )
-Memproduksi uap
-Mencairkan hasil peridustrian
-Membakar batu
-Mengerjakan panas dari logam
-Pada bahan bakar motor, diesel tipe besar (seperti Bus & Truk )
-Memproduksi uap
-Mencairkan hasil peridustrian
-Membakar batu
-Mengerjakan panas dari logam
d. Minyak
Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di antara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek.
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di antara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek.
Pelumas berfungsi
sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan.
Umumnya pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zattambahan.
Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah oli mesin yang dipakai pada mesin pembakaran dalam.
Kegunaan minyak pelumas diantaranya mencegah karat dan mengurangi gesekan
Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah oli mesin yang dipakai pada mesin pembakaran dalam.
Kegunaan minyak pelumas diantaranya mencegah karat dan mengurangi gesekan
4.Persebaran minyak bumi dan gas
alam
a) Sumatera, terdapat di
Aceh (Lhoksumawe dan Peureula); SumUt (Tanjung Pura); Riau (Sungaipakning, Dumai);
SumSel (Plaju, Sungai Gerong, Muara Enim)
b) Jawa, terdapat di Wonokromo,
Delta (JaTim); Cepu, Cilacap (JaTeng); Majalengka, Jatibarang (JaBar).
c) Kalimantan, terdapat
di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (KalTim) serta
Amuntai, Tanjung, dan Rantau (KalSel)
d) Maluku (Pulau Seram dan
Tenggara)
e) Irian Jaya (Klamono,
Sorong, Babo)
B.
Antrasit,
batu bara, batu bara muda;
Batubara
adalah batuan yang mudah terbakar yang lebih dari 50% -70% berat volumenya
merupakan bahan organik yang merupakan material karbonan termasuk inherent
moisture. Pengertian umum dari batubara adalah batuan sedimen yang dapat
terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan
dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari
karbon, hidrogen dan oksigen. Batu bara juga adalah batuan organik yang
memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam
berbagai bentuk. Analisa unsur memberikan rumus formula empiris seperti C137H97O9NS
untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk
antrasit.
Bahan organik
utamanya yaitu tumbuhan yang dapat berupa jejak kulit pohon, daun, akar,
struktur kayu, spora, polen, damar, dan lain-lain. Materi pembentuk batubara
dapat berupa jenis:
- Alga
- Silofita
- Pteridofita
- Gimnospermae
- Angiospermae
1. Pembentukan
Batubara
Batubara
bagus terbentuk dari endapan yang terbentuk pada zaman Karbon, kira-kira 340 juta
tahun yang lalu (jtl)> Pada masa ini pembentukan batu bara terjadi
paling produktif dimana hampir seluruh deposit batu bara (black coal)
yang ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk. Pada Zaman Permian,
kira-kira 270 jtl, juga terbentuk endapan-endapan batu bara yang ekonomis di
belahan bumi bagian selatan, seperti Australia, dan berlangsung terus hingga ke
Zaman Tersier (70 - 13 jtl) di berbagai belahan bumi lain.
Selanjutnya
bahan organik tersebut mengalami berbagai tingkat pembusukan (dekomposisi)
sehingga menyebabkan perubahan sifat-sifat fisik maupun kimia baik sebelum
ataupun sesudah tertutup oleh endapan lainnya. Proses pembentukan
batubara terdiri dari dua tahap yaitu tahap biokimia (penggambutan) dan tahap
geokimia (pembatubaraan).
a. Tahap Diagenetik atau Biokimia, dimulai pada saat
material tanaman terdeposisi hingga lignit terbentuk. Agen utama yang berperan
dalam proses perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi
dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi material organik serta membentuk gambut
dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi material organik serta membentuk gambut
b. Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan
dari lignit menjadi bituminus dan akhirnya antrasit.
Tahap
penggambutan (peatification) adalah tahap dimana sisa-sisa tumbuhan
yang terakumulasi tersimpan dalam kondisi reduksi di daerah rawa dengan sistem
pengeringan yang buruk dan selalu tergenang air pada kedalaman 0,5 – 10 meter.
Material tumbuhan yang busuk ini melepaskan H, N, O, dan C dalam bentuk senyawa
CO2, H2O, dan NH3 untuk menjadi humus. Selanjutnya oleh bakteri anaerobik dan
fungi diubah menjadi gambut (Stach, 1982, op cit Susilawati 1992).
Tahap
pembatubaraan (coalification) merupakan gabungan proses biologi,
kimia, dan fisika yang terjadi karena pengaruh pembebanan dari sedimen yang
menutupinya, temperatur, tekanan, dan waktu terhadap komponen organik dari
gambut (Stach, 1982, op cit Susilawati 1992). Pada tahap ini
prosentase karbon akan meningkat, sedangkan prosentase hidrogen dan oksigen
akan berkurang (Fischer, 1927, op cit Susilawati 1992). Proses ini
akan menghasilkan batubara dalam berbagai tingkat kematangan material
organiknya mulai dari lignit, sub bituminus, bituminus, semi antrasit,
antrasit, hingga meta antrasit.
Gambar
1. Tahap Pembentukan Batubara
Gambar
2. Skema Pembentukan Batubara
.
2.
Klasifikasi Batubara
Berdasarkan
tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu,
batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus, sub-bituminus,
lignit dan gambut.
- Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%.
Gambar
3. Antrasit
- Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.
- Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.
Gambar
4. Sub-bituminus
- Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air 35-75% dari beratnya.
Gambar 5. Lignit
- Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling rendah .
Gambar
6. Gambut
Faktor-faktor yang berperan pada
pembentukan gambut
o
Evolusi tumbuhan :
jenis tumbuhan pada skala waktu geologi.
o
Iklim : berpengaruh
terhadap kecepatan tumbuh dan variasi jenis tumbuhan serta proses dekomposisi
o
Geografi dan posisi :
kenaikan muka air tanah relatif lambat, dan ada perlindungan rawa terhadap
pantai atau sungai.
o Struktur
Geologi dan tektonik :Adanya keseimbangan antara penurunan cekungan terhadap
kecepatan penumpukan sisa tumbuhan (kesimbangan biotektonik).
3. Bentuk Batubara
Lapisan batubara
terbentuk berdasarkan bentuk lingkungan pengendapannya dan struktur. Ada
beberapa bentuk lapisan batubara, diantaranya adalah:
a.
Endapan Batubara bentuk
Horse Back Dicirikan oleh perlapisan batubara dan batuan yang menutupinya
melengkung kearah atas akibat gaya kompresi.
Gambar
7. Endapan Batubara bentuk Horse Back
b. Bentuk
Clay Vein Bentuk ini terjadi apabila diantara 2 bagian deposit batubara
terdapat urat lempung.
c. Bentuk
Pinch Dicirikan oleh perlapisan yang menipis dibagian tengah. Pada
umumnya dasar lapisan batubata merupakan batuan yang plastis.
d. Endapan
Batubara bentuk Burreid Hill Bentuk ini terjadi apabila didaerah dimana
batubara semula terbentuk, terdapat akumulasi sehingga lapisan batubara seperti
“terintrusi”.
Gambar
8. Endapan Batubara bentuk Burreid Hill
e. Endapan
Batubara Akibat Sesar Bentuk ini terjadi apabila didaerah dimana deposit
batubara mengelami seri patahan
Gambar
9. Endapan Batubara Akibat Sesar
f.
Endapan Batubara Akibat
Lipatan Bentuk ini terjadi apabila didaerah dimana deposit batubara mengalami
perlipatan
Gambar
10. Endapan Batubara Akibat Lipatan
4.
persebaran Batubara di Indonesia
Gambar
. Cekungan Batubara di Indonesia
Di Indonesia, endapan
batubara yang bernilai ekonomis terdapat di cekungan Tersier, yang terletak di
bagian barat Paparan Sunda (termasuk Pulau Sumatera dan Kalimantan),
pada umumnya endapan batu bara ekonomis tersebut dapat dikelompokkan sebagai
batu bara berumur Eosen atau sekitar Tersier Bawah, kira-kira 45 juta tahun
yang lalu dan Miosen atau sekitar Tersier Atas, kira-kira 20 juta tahun yang
lalu menurut Skala waktu
geologi.
Batubara
ini terbentuk dari endapan gambut pada iklim purba sekitar khatulistiwa yang
mirip dengan kondisi kini. Beberapa diantaranya tegolong kubah gambut yang
terbentuk di atas muka air tanah rata-rata pada iklim basah sepanjang tahun.
Dengan kata lain, kubah gambut ini terbentuk pada kondisi dimana
mineral-mineral anorganik yang terbawa air dapat masuk ke dalam sistem dan
membentuk lapisan batu bara yang berkadar abu dan sulfur rendah dan menebal
secara lokal. Hal ini sangat umum dijumpai pada batu bara Miosen. Sebaliknya,
endapan batu bara Eosen umumnya lebih tipis, berkadar abu dan sulfur tinggi.
Kedua umur endapan batu bara ini terbentuk pada lingkungan lakustrin, dataran
pantai atau delta, mirip dengan daerah pembentukan gambut yang terjadi saat ini
di daerah timur Sumatera dan sebagian besar Kalimantan.
5.
Manfaat batu
bara
a.
bahan bakar pembangkit listrik
b. produksi
besi dan baja
c. bahan bakar
pembuatan semen
d. bahan bakar
cair.
e. Penggunaan
batu bara yang penting lainnya mencakup pusat pengolahan alumina, pabrik
kertas, dan industri kimia serta farmasi.
C. Bitumen padat, aspal
1. Pembentukan bitumen/aspal
Bitumen adalah zat perekat (cementitious)
berwarna hitam atau gelap, yang dapat diperoleh di alam atau hasil produksi.
Bitumen terutama mengandung senyawa hidrokarbon seperti aspal, ter,
pitch.
Aspal didefinisikan sebagai
material perekat (cementitious), berwarna hitam atau coklat tua, dengan
unsure utama bitumen. Aspal dapat diperoleh di alam ataupun merupakan residu
dari pengilang minyak bumi. Ter adalah material berwarna coklat atau hitam
berbentuk cair atau semi padat, dengan unsur utama bitumen sebagai hasil
kondensat dalam destilasi destruktif dari batubara, minyak bumi atau material
organik lainnya.Pitch didefinisikan sebagai sebagai material perekat (cementitious)
padat, berwarna hitam atau coklat tua, yang berbentuk cair jika dipanaskan. Pitch
diperoleh sebagai residu dari destilasi fraksional ter. Ter dan pitch
tidak diperoleh di alam, tetapi merupakan produk kimiawi. Dari ketiga
material pengikat tersebut, aspal merupakan material yang umum digunakan untuk
bahan pengikat agregat, oleh karena itu seringkali bitumen disebut pula sebagai
aspal.
Aspal adalah material yang pada temperature ruang
berbentuk padat sampai agak padat dan bersifat termoplastis. Jadi, aspal akan
mencair jika dipanaskan sampai temperatur tertentu dan kembali membeku jika
temperatur turun. Bersama dengan agregat, aspal merupakan material pembentuk
campurarn perkerasan jalan. Banyaknya aspal dalam campuran perkerasan berkisar
antara 4 – 10% berdasarkan berat campuran, atau 10 -15% berdasarkan volume
campuran.
2. Jenis aspal
Berdasarkan tempat diperolehnya,
aspal dibedakan atas aspal alam dan aspal minyak. Aspal alam yaitu aspal yang
didapat di suatu tempat di alam dan dapat digunakan sebagaimana diperolehnya
atau dengan sedikit pengolahan. Aspal minyak adalah aspal yang merupakan residu
pengilangan minyak bumi.
·
Aspal alam
Indonesia memiliki aspal alam yaitu di Pulau Buton,
yang brtupa aspal gunung, terkenal dengan nama Asbuton (Aspal Batu Buton).
Asbuton merupakan batu yang mengandung aspal, deposi asbuton membentang dari
Kecamatan Lawele sampai Sampolawa. Cadangan deposit berkisar 200 juta ton
dengan kadar aspal bervariasi antara 10 – 35% aspal. Penggunaan asbuton sebagai
salah satu material perkerasan jalan telah dimulai sejak tahun 1920, walaupun
masih bersifat konvensional.
Asbuton merupakan campuran antara bitumen dengan
bahan miberal lainnya dalam bentuk batuan. Karena asbuton merupakan material
yang ditemukan begitu saja di alam, maka kadar bitumen yang dikandungnya sangat
bervariasi dari rendah sampai tinggi. Untuk mengatasi hal ini, maka asbuton
mulai diproduksi dalam berbagai bentuk di pabrik pengolahan asbuton. Produk
asbuton dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
a. Produk
asbuton yang masih mengandung material filler, seperti asbuton kasar, asbuton
halus, asbuton mikro dan butonite mastic asphalt.
b. Produk asbuton
yang telah dimurnikan menjadi aspal murni melalui proses ekatrasi atau proses
kimiawi.
·
Aspal minyak
Aspal minyak adalah aspal yang
merupakan residu destilasi minyak bumi. Setiap minyak bumi dapat menghasilkan
residu jenis asphaltic base crude oil yang banyak mengandung aspal, parafin
base crude oil yang banyak mengandung parafin, atau mixed base crude oil
yang mengandung campuran antara parafin dan aspal. Untuk perkerasan jalan
umumnya digunakan aspal minyak jenis asphaltic base crude oil.
·
Aspal padat
adalah aspal yang berbentuk padat
atau semi padat pada suhu ruang dan menjadi cair jika dipanaskan. Aspal padat
dikenal dengan nama semen aspal (asphalt cement). Oleh karena itu, semen
aspal harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai bahan pengikat
agregat.
·
Aspal cair (cutback
asphalt)
yaitu aspal yang berbentuk cair
pada suhu ruang. Aspal cair merupakan semen aspal yang dicairkan dengan bahan
pencair dari hasil penyulingan minyak bumi seperti minyak tanah, bensin atau
solar.
3. Manfaat aspal/bitumen
Aspal sebagai bahan pengikat dalam perkerasan
lentur mempunyai sifat viskoelastis. Aspal akan bersifat padat pada suhu ruang
dan bersifat cair bila dipanaskan. Aspal merupakan bahan yang sangat kompleks
dan secara kimia belum dikarakterisasi dengan baik. Kandungan utama aspal
adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik dan aromatic yang mempunyai
atom karbon sampai 150 per molekul. Kegunaan aspal adalah untuk melapisi
permukaan jalan.
4. Persebaran bitumen/aspal di
indonesia
D. Nikel, kobalt;
1.
Proses
pembentukan nikel
Batuan
induk bijih nikel
adalah batuan peridotit. Menurut Vinogradov batuan ultra basa rata-rata mempunyai
kandungan nikel sebesar 0,2 %. Unsur nikel tersebut terdapat dalam
kisi-kisi kristal mineral olivin dan piroksin, sebagai hasil
substitusi terhadap atom Fe dan Mg. Proses terjadinya substitusi antara Ni, Fe
dan Mg dapat diterangkan karena radius ion dan muatan ion yang hampir bersamaan
di antara unsur-unsur tersebut. Proses serpentinisasi yang terjadi
pada batuan peridotit akibat pengaruh larutan hydrothermal, akan mengubah
batuan peridotit menjadi batuan serpentinit atau batuan serpentinit
peroditit. Sedangkan proses kimia dan fisika dari udara, air serta pergantian
panas dingin yang bekerja kontinu, menyebabkan disintegrasi dan dekomposisi
pada batuan induk.
2.
Eksploitasi dan eksplorasi nikel
Eksplotasi
dilakukan dalam pertambangan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai
nilai ekonomis suatu lokasi atau area yang akan ditambang. Eksplotasi dilakukan
oleh geologist yang mengambil keputusan layak tidaknya suatu area penambangan,
yang harus diperhatikan bagaiman prospek sumberdaya mineral pada suatu area
tambang sehingga dapat menghasilkan nilai tereka (inferred) yang nantinya dapat
dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan nilai idikasi (indicated)
pada suatu sumberdaya mineral (mineral resources).Tahap awal eksplorasi endapan
laterit berupa survey area untuk mendpatkan data awal. Persiapan peralatan yang
mendukung dalam melakukan eksplorasi sangat penting, ini bertujuan agar dapat
memperoleh informasi yang tepat. Untuk pengambilan data biasanya dilakukan
Tespit atau tenching yaitu pengambilan sampel tanah secara sistematik permeter
vertikal melalui channel sampling dengan cara pembuatan sumuran 1×1 meter
peresegi dengan kedalaman tertentu. sampel tespit ini dapat memberikan gambaran
secara visual kenampakan profil laterit secara vertikal dengan dimensi tertentu
pada daerah yang dianggap representatif.
Tahap pengeboran
eksplorasi dilakukan untuk mengetahui informasi geologi dan mempelajari
data geologi berupa batuan dasarnya, stratigrafi, struktur dan mineralisasi.
dari data hasil pengeboran inilah yang nantinya dapat dilakukan perhitungan
cadangan suatu prospect area serta melakukan rancangan area tambang.Data yang
diperoleh dari pengeboran dicatat dan disimpan sebagai database. sampel
pengeboran dibawa ke sample house untuk dilakukan preparasi sample sebelum
dianalisa mendapatkan data assay. Data hasil assay ditampilkan dalam bentuk
spreadsheet selanjutnya divalidasi untuk menentukan ore dan non ore. Data yang
sudah divalidasi kemudian ditampilkan dalam bentuk peta dan sayatan
vertikal untuk analisan dan interpretasi geologi lebih lanjut.
3.
Manfat nikel
Nikel digunakan
antara lain dalam produk-produk industry dan konsumen, temasuk stainless steel,
magnet, mata uang, baterai isi ulang, string gitar listrik dan alloy khusus.
Nikel digunakan secara besar-besaran untuk
pembuatan baja tahab karat dan alloy lain yang bersifat tahan korosi, seperti
Invar®,Monel®,dan Hastelloys®.
- Alloy tembaga-nikel berbentuk tabung banyak digunakan untuk pembuatan instalasi proses penghilangan garam untuk mengubah air laut menjadi air segar.
- Nikel digunakan pula dalam industri keramik.
- Nikel yang sangat halus, digunakan sebagai katalis untuk menghidrogenasi minyak sayur (menjadikannya padat).
- Pembuatan magnet elnico.
- Baterai Penyimpanan Edison®.
- Koin 5 sen Amerika mengandung 75% Cu dan 25% Ni, di kanada Nikel digunakan antara 1922-1981 dengan kandungan 99,99% dan magnetik lain, di Negara lain ada juga yang menggunakan nikel untuk mata uang koin
4.
Persebaran nikel di indonesia
Potensi nikel terdapat di Pulau Sulawesi, Kalimantan bagian tenggara, Maluku, dan Papua. Di sulawesi selatranNikel terdapat di sekitar Danau Matana, Danau Towuti, dan di Kolaka
E. Timah.
1.
Proses
terbentuknya timah
Pada
proses endapan timah melalui beberapa fase penting yang sangat menentukan
keberadaan timah itu sendiri, fase tersebut adalah, pertama adalah fase
pneumatolitik, selanjutnya melalui fase kontak pneumatolitik-hidrotermal tinggi
dan fase terakhir adalah hipotermal sampai mesotermal.Fase yang terakhir ini merupakan
fase terpenting dalam penambangan karena mempunyai arti ekonomi, dimana larutan
yang mengandung timah dengan komponen utama silica (Si02) mengisi
perangkap pada jalur sesar, kekar dan bidang perlapisan.Endapan timah primer
pada umumnya terdapat pada batuan granit daerah sentuhannya, sedangkan endapan
timah sekunder kebanyakan terdapat pada sungai-sungai tua dan dasar lembah baik
yang terdapat di darat maupun di laut.Produksi delapan puluh persen dari
endapan timah sekunder yang merupakan hasil proses pelapukan endapan timah
primer, sedangkan sisanya ada dua puluh persen berasal dari endapan timah
primer itu sendiri.
2.
Persebaran timah di indonesia
Endapan timah di Indonesia terletak
pada jalur timah terkaya di dunia, yang membujur mulai dari Cina selatan,
Birma, Muangthai, Malaysia dan berlanjut ke Indonesia. Jalur di Indonesia
mengarah dari utara ke selatan yaitu dari pulau Karimun, P. Kundur, P. Singkep,
P. Bangka, Bangkinang (Sumatera bagian tengah)serta terdapat tanda-tanda di
kepulauan Anambas, Natuna dan Karimata. Sampai ini ada dua jenis utama timah
yang berdasarkan proses terbentuknya yaitu timah primer dan timah
sekunder,kedua timah jenis tersebut dibedakan atas dasar proses terbentuknya
(genesa).Daerah-daerah penghasil timah di Indonesia adalah Pulau Bangka,
Belitung,dan Singkep yang menghasilkan lebih dari 20% produksi timah putih
dunia. Di Muntok terdapat pabrik peleburan timah.
3.
Eksploitasi dan eksplorasi timah
PT Timah
secara aktif terus melaksanakan kegiatan eksplorasi darat dan lepas pantai.
Proses eksplorasi meliputi beberapa kegiatan berikut yaitu:
- Indentifikasi Daerah Potensial
- Penyelidikan Umum
- Pemboran Prospeksi
- Pemboran Produksi
- Perhitungan Sumber Daya
- Hasil dari kegiatan tersebut adalah Sumber Daya Terukur
Kegiatan pemboran eksplorasi di darat menggunakan alat bor manual (Bangka Drill) yang memiliki kemampuan pemboran sampai dengan kedalaman 30 meter serta alat bor mekanik yang dapat mengebor sampai kedalaman 60 meter. Pemboran eksplorasi lepas pantai menggunakan Kapal Bor atau Ponton Bor (drilling pontoons). Alat-alat tersebut mampu membor dari permukaan laut sampai dengan batuan dasar dan bahan conto atau sample diambil setiap 2 (dua) meter atau setiap jenis lapisan tanah yang berbeda.
F. Zat radioaktif ,Uranium,
1. Uranium
Mineral Uranium terdapat di dalam kerak bumi hampir pada semua
jenis batuan, terutama pada batuan beku asam seperti Granit, dengan kadar 3-4
gram dalam satu ton batuan. Batuan Granit dengan volume 1 km³ dapat membentuk
cebakan uranium sebanyak 2.500 ton. Pada umumnya uranium dalam batuan ini
terdistribusi secara merata dan dapat dijumpai dalam bentuk mineral uranit
ataupun oksida kompleks auksinit betafit.
2. Persebaran uranium di indonesia
Wilayah di Indonesia yang memiliki potensi mineral-mineral radiokatif
adalah Indonesia bagian barat antara lain : Aceh Tenggara, Tapanuli, Sibolga,
Sawahlunto, Muarabungo, Lampung Tengah, Sarko, Tukul, Bakumpai, Bulit, Mahakam
Hulu, dan Kembayan.
Di provinsi sulawesi barat Di bukit desa Takandeang, Kecamatan Tapalang,
Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, misalnya terdapat potensi mineral radio
aktif antara 2.000 dan 3.000 nsw per jam.
Sedangkan
pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Papua memiliki kandungan uranium yang
jumlahnya cukup menggantikan bahan minyak dan gas yang kian menipis.
Kajian
terakhir dilakukan di Mamuju, Sulbar, dimana deteksi pendahuluan menyebut kadar
Uranium di lokasi tersebut berkisar antara 100-1.500 ppm (part per milion) dan
Thorium antara 400-1.800 ppm.
ada beberapa tahapan yang harus dilalui unuk medapatkan bahan
bakar uranium dari muali proses penambangan sampai dengan proses pembakarannya
di dalam teras reaktor nuklir hingga ke pengeltolaan limbah radioaktif yang
ditimbulkannya. Proses proses pada masing-masing tahapan cukup kompleks dan rumit,
bebrapa diantaranya memerlukan teknologi tinggi. Daur bahan bakar nuklir
mencakup semua proses baik fisika maupun kimia yang dilalui oleh bahan galian
nuklir agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar di reaktor nuklir.
3.
Manfaat
zat radioaktif
Dalam Bidang Kesehatan1. Iodium-131 (I-131) : - mendeteksi kerusakan pada
kelenjar gondok - mendeteksi letak jaringan kanker/tumor otak2. Kobal-60
(Co-60) :- membunuh sel-sel kanker (terapi kanker)- pengobatan penyakit
leukimia3. Teknesium-99 (Tc-99) : membunuh sel-sel kanker.
- 4. Talium-201 (Tl-201) : mendeteksi penyakit jantung dan pembuluh darah.5. Besi-59 (Fe-59) : mempelajari proses pembentukan sel darah merah.6. Fosforus-32 (P-32) : pengobatan penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel darah merah yang berlebihan.7. Sinar gamma (γ) : - mensterilkan alat-alat kedokteran yang sudah dikemas dan ditutup rapat (misalnya mensterilkan jarum suntik).
- Dalam Bidang Industri Pengawetan Makanan• Menggunakan sinar gamma : - membasmi mikroorganisme, misalnya pada pengawetan rempah-rempah (seperti : merica, ketumbar, dan kemiri). - menghambat pertunasan, misalnya pada pengawetan tanaman yang berkembang biak dengan pembentukan tunas (seperti : kentang, bawang merah, jahe, dan kunyit).
- Dalam Bidang Hidrologi• Natrium-24 (Na-24) : - untuk menguji kecepatan aliran sungai atau aliran lumpur. - untuk mengukur debit air.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tambang
golongan A adalah, bahan galian golongan strategis. Yang dimaksud strategis
adalah strategis bagi pertahanan/keamanan negara atau bagi perekonomian
negara;.Bahan galian golongan A atau bahan galian strategis,
terdiri dari: minyak bumi,lilin bumi,gas alam,batu
bara,nikel,timah,bitumen/aspal dan zat radioaktif.
Sumber
daya mineral dan batubara merupakan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui, keberadaannya sangat dikontrol oleh kondisi geologi yang tidak
mengenal batas administrasi, umumnya ditemukan di daerah-daerah terpencil yang
miskin infrastruktur, pengusahaannya harus dilakukan di tempat di mana bahan
tambang itu ditemukan. Penambangan bahan galian mineral dan batubara akan
mengubah bentang alam dan menghasilkan limbah yang berpotensi mencemari
lingkungan, oleh karena itu dalam pengelolaannya perlu melibatkan semua
pihak terkait (stakeholders). Adanya kegiatan pertambangan diharapkan
dapat menjadi lokomotif pembangunan suatu daerah
B.
Saran
·
Sumber daya alam batubara dan minyak
bumi semakin berkurang, kondisi ini diperparah lagi dengan tidak dapatnya
diperbaharui; untuk itu kita harus menghemat penggunaan batu bara dan
minyak bumi.
·
Lakukan
pelestarian sumber daya alam dengan tidak terlalu melakukan eksploitasi Sumber
daya alam.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim,2011,http://www.google.co.id/search?rlz=1C1CHNY_idID406ID406&surceid=chrome&ie=UTF-8&q=batubara
dan minyak bumi,di akses pada tanggal1 maret 2014
Anonim 2013,http://wikipedia.org.wiki,
di akses pada tanggal1 maret 2014
Nizbah faizal
2012, http://faizalnizbah.blogspot.com/tambang golongan A-di-indonesia.html.
di akses pada tanggal1 maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar